Skip to main content

Buku "The Richest Man In Babylon"


Hai.. sobat invest sekalian. Sudah lama sekali penulis tidak sharing. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin berbagi ataupun mereview sebuah buku berjudul :

The Richest Man In Babylon
oleh
George S. Clason 

Buku ini adalah karya classic yang sudah banyak ditranslasikan ke berbagai bahasa. Buku yang penulis baca merupakan salah satu buku terjemahan berbahasa Indonesia yang sudah pernah diterbitkan oleh Gramedia Pustaka pada tahun 2000. 

Menurut penulis, buku ini sangat bagus untuk mereka yang belum memiliki sifat menabung (disiplin) dan mengenal dunia Financial Planning, buku ini dapat menjadi dasar mindset dan melatih kebiasaan-kebiasaan sederhana yang dapat diterapkan sehari-hari.  

Cerita pada buku ini mengambil latar belakang pada ratusan tahun lalu dimana ada sebuah kota yang sangat kaya bernama Kota Babylon. Buku ini akan membawa pembaca merasa tidak asing dengan masalah-masalah keuangan di Babylon dikarenakan masalah-masalah keuangan tersebut telah begitu relevan hingga saat ini dan dengan pembahasan yang mudah dipahami.

(Note : Sebelum kita membahas isi buku ini, pada zaman Babylon mata uang yang berlaku adalah emas, perak, tembaga sehingga untuk mempermudah memahami buku ini, penulis terkadang menggantikan emas dengan kata "uang" agar pembaca dapat lebih mudah memahami.)

Buku ini diawali dengan tulisan bijak : 
Uang adalah takaran untuk mengukur kesuksesan duniawi.

Uang memungkinkan orang menikmati segala yang terbaik, yang dapat diberikan dunia.

Tersedia banyak uang bagi mereka yang memahami hukum-hukum sederhana yang mengatur cara mendapatkannya.

Sekarang pun uang tunduk pada hukum-hukum yang sama seperti ketika orang-orang kaya memenuhi jalan-jalan raya di Babylon, enam ribu tahun yang lalu.

Kemakmuran kita sebagai bangsa tergantung pada kemakmuran kita masing-masing secara perorangan

Mari kita ulas lebih dalam isi buku "The Richest Man in Babylon" karya Geogre S. Clason berikut ini:

Buku ini dibagi menjadi 11 bab :
1. Orang yang Menginginkan Emas
2. Orang Terkaya di Babylon
3. Tujuh Cara Mengatasi Pundi-Pundi yang Kosong
4. Temuilah Dewi Kemujuran
5. Lima Hukum Tentang Emas
6. Pemutar Uang Emas di Babylon
7. Benteng Babylon
8. Pedagang Unta di Babylon
9. Lempengan Batu Tulis dari Babylon
10. Orang Paling Mujur di Babylon
11. Sketsa Sejarah Babylon

Bab 1 : Orang yang Menginginkan Emas

Buku ini diawali dengan membahas hal sederhana yang menjadi pergumulan setiap orang, "Kenapa ada orang yang lebih kaya dari saya?" ataupun  "Saya telah bekerja keras, tapi kenapa saya tidak sekaya mereka? " ini merupakan segelintir pertanyaan yang setiap orang hadapi dalam kehidupan.

Buku ini dimulai dengan mengangkat tokoh bernama "Bansir", Bansir adalah seorang pembuat kereta di Kota Babylon. Pada suatu hari yang terik, Bansir duduk diam tanpa menyelesaikan pesanan kereta-keretanya, dirinya didapati oleh sahabatnya bernama Kobbi hanya melamun tanpa melakukan apapun sepanjang hari. Hari itu Kobbi datang untuk meminjam uang pada Bansir tapi Bansir hanya memiliki 2 shekel dikantongnya dan itu adalah seluruh hartanya. Mereka memiliki masalah yang sama, yakni "Tidak memiliki cukup uang". Beruntungnya dalam perjalanan ke rumah Bansir, Kobbi sempat berpapasan dengan sahabat ketika mereka sekolah, yakni Arkad, Arkad konon katanya adalah orang terkaya di Babylon bahkan melebihi raja. Merekapun memutuskan untuk menemui sahabat lama mereka, Arkad, untuk mendapatkan nasehat tentang uang.

Bab 2 : Orang Terkaya di Babylon

Arkad adalah seorang yang dermawan, dimata teman-temannya, Arkad bukanlah orang yang lebih unggul dalam banyak hal ketika mereka sama-sama masih sekolah. Arkad juga tidak lebih bekerja keras dibanding Bansir dan teman-temannya. Tapi kenapa dia bisa kaya? Bahkan terkaya di Babylon?

Jawab Arkad, "Bila selama ini kalian tidak mendapatkan lebih dari sekedar cukup untuk bertahan hidup, itu karena kalian telah gagal dalam mempelajari hukum yang mengatur tumbuh dan berkembangnya kekayaan atau kalian tidak memperhatikan hukum itu!"

"Kenyataan itu pahit tapi benar adanya", Arkad dahulunya adalah seorang pemahat batu, suatu hari dia mendapatkan pesanan dari Algamish, Arkad membuat sebuah tawaran, apabila dia bisa menyelesaikan pahatan itu dalam 2 hari, Algamish akan membagikan kebijaksanaannya tentang kekayaan kepada Arkad.

Algamish berkata,"Ketika orang muda datang kepada orang tua untuk minta nasihat, ia mendapatkan kebijaksanaan yang mungkin harus mereka peroleh sendiri bertahun-tahun. Tetapi terlalu sering orang muda beranggapan bahwa orang tua hanya mengetahui kebijaksanaan dari masa yang telah lampau, dan karena itu tidak mendapatkan untung apa-apa. Tapi ingatlah ini, matahari yang dulu bersinar ketika ayahmu dilahirkan, akan terus bersinar ketika cucu terakhirmu kembali kepangkuan kegelapan".

"Kutemukan jalan menuju kekayaan ketika aku memutuskan bahwa sebagian dari seluruh pendapatanku harus kusisihkan untuk diriku sendiri".

"Kalau dirimu simpan 1/10 dari seluruh pendapatanmu, berapa banyak yang akan dirimu peroleh setelah 10 tahun?"

"Setiap keping emas yang kau tabung adalah budak yang harus bekerja bagimu, setiap keping tembaga yang dihasilkan oleh keping emas, itu juga harus memberikan penghasilan bagimu. Kalau dirimu mau menjadi kaya, maka yang kau tabung juga harus menghasilkan dan anak-anaknya pun harus memberikan penghasilan sehingga semuanya dapat membantu memberikan kelimpahan yang kau inginkan".

"Kekayaan itu seperti pohon, yang tumbuh dari benih yang kecil. Keping tembaga pertama yang kau tabung merupakan benih dari mana pohon kekayaanmu akan terus tumbuh. Semakin cepat kau tanam benih itu, semakin cepat pula pohon itu tumbuh. Dan semakin rajin kau pupuk dan sirami pohon itu dengan terus menerus mengisi tabungan, semakin cepat pula akan kau nikmati kerimbunan dibawah naungannya".

Setelah Arkad belajar dan mampu menabung 1/10 dari pendapatannya, Algamish kembali bertemu dengan Arkad setelah 12 bulan lamanya, Tanya Algamish," Apakah yang kau lakukan dengan 1/10 hartamu? ".

Arkad menjawab, aku titipkan kepada Azmur, dia adalah seorang pembuat batu bata, dia akan berkelana mencari perhiasan dan ketika dia kembali, kami akan menjualnya dengan harga tinggi.

"Kenapa kau mengandalkan pengetahuan seorang pembuat batubata untuk berbisnis perhiasan?", tanya Algamish.

Lalu tambahnya, "Dan lain kali bila kau membutuhkan nasihat tentang perhiasan, pergilah kepada pedagang permata. Bila kau ingin tau seluk beluk domba, datanglah kepada gembala. Nasihat memang gratis, tetapi perhatikan kau hanya mengambil apa yang memang layak diambil. Orang yang meminta nasihat tentang tabungannya kepada orang yang tidak berpengalaman, akan membayar dengan tabungannya itu apabila nasihat itu terbukti keliru".

Pada akhirnya tabungan Arkad yang dititipkan ke Azmur pun habis karena Azmur bukan orang yang pandai dalam memilih perhiasan.

"Pendapatan yang kecil dan terjamin jauh lebih baik daripada yang beresiko", kata Arkad.

Pesan Arkad kepada teman-temannya :
"Jangan menyiksa diri dan berusaha menabung terlalu banyak. Bila 1/10 dari pendapatanmu merupakan jumlah yang dapat kau sisihkan dengan enak, puaslah dengan bagian itu. Hiduplah seusai dengan pendapatanmu dan jangan biarkan dirimu terlalu pelit dan takut menggunakannya. Hidup ini penuh dengan hal-hal berharga dan pantas dinikmati"

Pesan dari Bab 1 :
"Sebagian dari seluruh pendapatanmu harus kau sisihkan untuk dirimu sendiri"

Bab 3 : Tujuh Cara Mengatasi Pundi-Pundi yang Kosong

Suatu hari, Babylon mengalami sebuah kesulitan dimana rakyatnya mulai tidak memiliki emas, Raja Bayblon yaitu Sargon mulai cemas akan masa depan Babylon. Emas di Bayblon bukanlah hilang karena kalah perang akan tetapi rakyat Babylon adalah orang yang royal, mereka menghabiskan uang secepat susu kambing melewati saringan.

Raja meminta kepada penasihatnya untuk mencari orang terkaya di Babylon untuk mendapatkan nasihat. Orang terkaya pada zaman itu adalah Arkad. Arkad pun diundang oleh Raja Bayblon, Raja meminta Arkad untuk mengajarkan kepada rakyat "Bagaimana cara Arkad menjadi kaya?". Arkad setuju untuk membantu Raja, dirinya meminta 100 orang terpilih untuk diajarkan dan setelah mereka mampu, 100 orang ini bertanggung jawab untuk mengajarkannya kepada seluruh rakyat Babylon.

Cara Pertama:
"Mulailah Menggemukkan Pundi-pundi Mu!"

Arkad berkata kepada murid-muridnya, "Ada banyak pekerjaan dan bisnis yang dapat menghasilkan uang. Setiap cara mencari nafkah merupakan aliran emas, dan pekerja harus dapat menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk dirinya sendiri".

Lanjut Arkad, "Untuk setiap 10 keping uang logam yang kalian masukkan kedalam pundi-pundi (tabungan), ambil saja 9 untuk digunakan (90%). Maka pundi-pundi kalian akan segera mulai terisi, semakin bertambah berat, terasa menyenangkan dan akan memuaskan jiwa".

Murid-murid tampaknya terlalu menyepelekan nasihat Arkad ini sehingga seorang murid bertanya, "Bagaimana mungkin menyisihkan sebagian uang, padahal penghasilan mereka belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup?"

Arkad menjawab, "Kebenaran selalu sederhana, ketika aku tidak lagi membelanjakan lebih dari 90% pendapatanku, tentu saja aku juga harus menyesuaikan diri. Anehnya, aku tidak merasakan kekurangan daripada sebelumnya."

Nasihat Arkad untuk murid-murid lakukan: "Untuk setiap 10 keping uang yang kumasukkan, paling banyak (maximal) aku hanya menghabiskan 9 saja".

Cara Kedua:
"Kendalikan Pengeluaran Mu!"

Sebagian murid-murid telah bertanya,"Bagaimana mungkin menyisihkan sebagian uang, padahal penghasilan mereka belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup?"

Sebuah kebenaran yang tidak lazim menurut Arkad adalah, "Pengeluaran yang perlu akan selalu berubah seiring dengan pemasukan kita, kecuali kita mau menentangnya. Jangan kacaukan pengeluaran yang perlu dengan sebatas keinginan-keinginan"

Lanjut Arkad, "Itulah manusia, semua orang terbebani dengan lebih banyak keinginan daripada yang dapat dipenuhi", imbuhnya.

"Pelajarilah dengan seksama kebiasaan-kebiasaan hidup kalian. Dari sinilah dapat ditemukan pengeluaran-pengeluaran yang masih dapat diterima, dikurangi atau dihilangkan dengan cukup bijaksana".

Inilah semboyan yang harus ditanamkan dalam hidup :
"Untuk setiap uang yang dibelanjakan, kalian harus mendapatkan sesuatu yang nilainya 2x lipat dari uang yang kalian belanjakan. Dengan kata lain, tidak ada uang yang terbuang untuk sesuatu yang tidak perlu".

Tips dari Arkad :
1. Tulislah semua hal yang ingin dibeli, pilihlah yang perlu dan hal-hal yang masih mungkin dibelanjakan dengan uang yang tersisa setelah ditabung. Coretlah sisanya dan anggap saja sebagai setumpuk keinginan yang tidak akan pernah terpenuhi dan tak perlu menyesalinya.

2. Buatlah anggaran untuk hal-hal yang perlu dan jangan sentuh 10% uang yang telah disisihkan. Tetaplah hidup sesuai dengan anggaran yang ada dan teruslah membuat penyesuaian.


Kumudian dari tengah-tengah murid, seorang  pelajar protes karena membuat anggaran berarti membatasi kenikmatan hidup, Arkad pun bertanya kepada murid tersebut, "Siapakah yang menentukan anggaranmu?" Jawab murid tersebut, "Saya sendiri". Arkad melanjutkan, "Tujuan dari anggaran adalah menghentikan pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, serta mengendalikan pengeluaran hanya untuk tujuan yang jelas dan memberikan hasil".

Cara Ketiga:
"Lipat gandakan emas kalian!"

Arkad berkata, "Kekayaan seseorang tidak terletak pada banyaknya uang yang ada dalam pundi-pundinya tetapi pada pemasukan yang ia bangun, dengan aliran emas yang terus-menerus masuk kedalam pundi-pundinya."

Nasihat Arkad, "Buatlah agar setiap keping uangmu bekerja sehingga menghasilkan uang lagi, seperti kawanan ternak dipadang, serta memberikan pendapatan, yaitu aliran kekayaan yang akan terus mengisi pundi-pundi kalian."

Cara Keempat:
"Jaga harta kalian agar tidak lenyap!"

"Setiap pemilik emas tergoda oleh macam-macam peluang investasi dimana tampaknya ia bisa menanamkan modal dalam jumlah besar ke dalam proyek-proyek yang menjanjikan. Kerap kali sahabat atau kerabat bernafsu sekali memasuki investasi yang seperti itu dan membujuk kalian untuk mengikuti langkahnya".

Tanya Arkad kepada murid-muridnya, "Prinsip dasar investasi yang pertama adalah mengamankan modal pokok kalian. Apakah bijaksana bila tergoda oleh pendapatan yang lebih besar tetapi pokok modal kalian bisa hilang?"

Lanjut Akrad, "Jagalah harta kalian dari kerugian, dengan hanya menanamkan modal di mana modal pokoknya terjamin aman, dapat ditarik kembali bila diinginkan, dan terjamin bunga yang adil. Mintalah nasihat kepada orang-orang yang bijaksana. Laksanakan nasihat mereka yang berpengalaman dalam memutar uang secara menguntungkan. Dan biarlah kebijaksanaan mereka melindungi harta kalian dari investasi yang tidak aman".

Cara Kelima:
"Jadikan tempat tinggalmu sebagai investasi yang menguntungkan"

Pada zaman Babylon, ada banyak orang-orang yang harus tinggal dirumah-rumah kecil dan membayar sewa kepada pemilik rumah. Arkad melihat hal ini sebagai hal yang tidak baik karena perumahan ini kumuh dan tidak memiliki tempat untuk bermain anak-anak atau bercocok tanam sehingga tidak dapat memberikan keuntungan apa-apa.

Oleh karena itu Arkad menasihati murid-muridnya,"Banyak berkah yang datang kepada orang yang memiliki rumah sendiri. Dan itu akan sangat mengurangi biaya hidup".

Cara ke Enam:
"Buatlah pendapatan di masa depan terjamin!"

Nasihat Arkad kepada murid-murid, "Dari sejak jauh-jauh hari, sediakan kebutuhan-kebutuhan masa tua kalian serta perlindungan bagi keluarga kalian".

Dalam bab enam ini, penulis buku, secara langsung menyinggung suatu bentuk investasi (program jaminan) dimana kita menyisihkan dana kita secara rutin dan ketika orang tersebut meninggal maka dana itu akan cukup membiayai kehidupan orang yang dtinggalkan. Produk ini yang kita kenal saat ini sebagai "Asuransi Jiwa".

Cara ke Tujuh:
"Tingkatkan kemampuan kalian untuk memperoleh pendapatan"

Pesan Arkad kepada murid-muridnya, "Keinginan mendahului pencapaian. Keinginan kalian harus kuat dan jelas."

Umumnya, keinginan tidaklah lebih dari sekedar kerinduan yang lemah. Keinginan menjadi kaya terlalu umum. Sedangkan keinginan untuk memiliki uang merupakan sebuah keinginan yang konkret dan jelas, dan dapat dikejar sampai terpenuhi. Setelah seseorang mampu menerjemahkan keinginannya maka itu akan menjadi mimpi yang konkret dan jelas dan orang itu akan mampu menemukan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Dengan belajar meraih sebuah keinginan kecil yang konkret dan jelas, ia melatih dirinya sendiri untuk meraih lebih banyak lagi. Dengan proses ini, kekayaan terkumpul : pertama-tama dalam jumlah yang kecil, kemudian sejalan dengan proses belajar yang dialami dan perkembangan kemampuannya, jumlah itu akan semakin besar

Kata Arkad kepada murid-muridnya, "Semakin banyak kebijaksanaan yang kita miliki, semakin besar penghasilan yang dapat kita peroleh. Orang yang berusaha belajar lebih banyak untuk meningkatkan ketereampilannya layak mendapatkan imbalan yang melimpah".

Lanjut Arkad, "Meningkatkan kemammpuan, belajar dan menjadi lebih bijaksana, menjadi lebih terampil dan bertindak sedemikian rupa agar kehormatan terjaga. Karena itu, hendaknya kalian (murid-murid) memiliki keyakinan terhadap diri sendiri untuk meraih keinginan-keinginan kalian yang telah kalian pertimbangkan dengan seksama."

Demikianlah ketujuh cara untuk mengisi tabungan yang kosong menjadi terisi, yang berdasarkan pengalaman hidup yang panjang dan sukses yang telah dialami oleh Arkad.

Untuk bab 4-11, penulis tidak akan membahasnya disini, pembaca dapat membaca langsung dibukunya, namun dari 11 bab ini, ada pesan yang menurut penulis sangat penting, yakni :

Kita harus menyisihkan minimal 10% dari pendapatan kita secara disiplin untuk dinvestasikan. Investasi inilah yang pada akhirnya akan membuat hidup kita berkecukupan. Untuk bisa berinvestasi dengan baik tentu kita harus memilih instrument investasi yang tepat, namun selain itu kita juga harus memiliki ilmu investasi sehingga akhirnya kita dapat memperoleh kentungan dan bukan terjerembab kedalam spekulasi yang berujung kerugian.

Sekiranya itu adalah sebagian kecil hal yang dapat penulis bagikan kepada pembaca sekalian.

Selamat membaca!




Comments

Popular posts from this blog

Buku : Bagaimana Perekonomian Tumbuh dan Mengapa Runtuh

Pada tanggal 19 Januari 2017, setelah selesai ujian akhir semester (UAS), penulis memutuskan untuk pergi ke gramedia di jalan Ringroad Medan. Awalnya penulis hendak membeli buku "Zero to One" karya Peter Thiel yang sebelumnya direkomendasikan oleh anggota Komunitas Saham Indonesia. Namun, buku yang penulis cari sudah habis, So.. akhirnya penulis membeli buku berjudul "Bagaimana Perekonomian Tumbuh dan Mengapa Runtuh" karya Peter D. Schiff dan Andrew J. Schiff. Buku ini menurut penulis sangat membantu dalam menjelaskan: Ilustrasi asal-muasal sistem ekonomi Supply and Demand sebagai penggerak perekonomian Bagaimana seharusnya pemerintah mendorong masyrakat untuk menabung Penyebab inflasi dan deflasi Nilai dari sebuah mata uang Pembangunan infrastruktur berdampak terhadap perekonomian Bagaimana belanja negara menjadi bom waktu bagi negara itu sendiri  Bagaimana booming properti berujung krisis pada tahun 2008 dan pembahasan tentang pemahaman

Mencari Buku dengan IPUSNAS

NB : Tulisan saya kali ini tidak ada hubungannya dengan promosi berbayar atau apapun yang menguntungkan saya. Tujuan saya adalah agar Anda dapat membaca buku secara gratis melalui layanan yang sudah tersedia (disediakan oleh Pemerintah) IPUSNAS adalah aplikasi membaca buku gratis dari Perpustakaan Nasional secara online. Anda dapat mengunduh aplikasi ini secara gratis melalui smartphone Anda. Buku-buku yang Anda pinjam akan tersimpan didalam aplikasi Ipusnas dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan sumber Ipusnas (Link :  Ipusnas  ) Ipusnas memilki spesifikasi minimal agar baik digunakan, yakni : Spesifikasi Minimal Untuk Android 1.      4.0 and up 2.      1   GB  of RAM 3.      4-inch display size Spesifikasi Minimal Untuk iPhone/iPod -            Required iOS 7.0 or later -            Optimized for iPhone 5 -            Compatible for iPhone and iPod Touch  Disamping ini adalah tampilan dari beranda Ipusnas. Bagi saya pribadi, aplikasi ini sangat ber